Memandang sebelah mata.
Disclaimer: Postingan ini ada di draft dari 22 April tahun lalu. :))
Apasih itu? *sambil googling*
Selama ini, saya mengartikan kalimat tersebut itu sama dengan meremehkan, atau menyepelekan orang lain.
Lalu saya menemukan link ini dengan kata kunci "memandang sebelah mata" dengan bantuan Google. Disitu dikatakan bahwa :
Salah satu contoh adalah pemakaian istilah “ dipandang sebelah mata”. Istilah ini seringkali digunakan untuk mengacu pada arti “diremehkan” atau “disepelekan”. Padahal, arti yang sebenarnya adalah “dipandang secara saksama”. Penggunaan istilah ini bisa jadi bermula dari kebiasaan seorang penembak yang seringkali memicingkan sebelah matanya untuk menghindari bias, sehingga bidikannya jadi tepat sasaran. Maka, istilah “dipandang sebelah mata” seharusnyalah berarti “dipandang secara saksama untuk menghindari bias”. Tetapi, dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali orang yang merasa jengkel bila dipandang sebelah mata. Sungguh ironis.
Well, anyway, terlepas dari arti yang sebenarnya apapun itu, saya cuma mau sharing aja. Menekankan kepada pemahaman selama ini: meremehkan dan menyepelekan, bahkan merendahkan orang lain. Pernah nggak sih kita semua berlaku begitu terhadap orang lain?? Menganggap derajat orang lain lebih rendah daripada kita?? Mungkin tidak. Mungkin iya. Mungkin ada yang bilang tidak, namun dalam keseharian, kita tanpa sengaja berlaku seperti itu.
Dalam hal ini, saya mengakui, ya, saya kadang suka memandang orang dengan sebelah mata. Contoh: Tukang parkir, Mas mas atau Mbak mbak yang suka meriksain tas waktu masuk ke gedung perkantoran, satpam, dan lain2 dan lain2 yang suka dianggap orang "kecil". Gak ada alesan kenapanya, cuma sombong aja sepertinya. Gila ya, manusia seperti saya bisa sesombong itu. Padahal saya punya apa? NOL. Gak punya apa2. Meh.
Out of Nowhere, saya tersadar, dan saya sekarang berusaha bersikap ramah terhadap siapapun :)
Comments